Marhabaaaan....Selamat berkunjung di blog sederhana ini Smoga bermanfaat dan Allah Ta'alla menerima segala amal ibadah serta meningkatkan derajat ketakwaan kita.Amien...

Kamis, 19 Agustus 2010

"Jangan ya Cayank...."

Jangan Jangan yang bermanfaat.... Jangan memperdebatkan mengapa ISLAM BERKATA JANGAN karena Allah Ta'alla maha mengetahui apa apa yang terbaik untuk hamba hamba ciptaan-Nya.

Jangan tidur selepas solat Subuh, karena waktu pagi itu pembuka pintu berkah .

Jangan sengaja lewatkan waktu sholat. Perbuatan ini Allah tidak suka. Kalau tertidur lain cerita.

Jangan makan tanpa membaca BISMILLAHdan doa makan. Nanti rezeki kita barengan ma syaithan.

Jangan keluar rumah tanpa niat untuk membuat kebaikan. Takut-takut kita mati dalam perjalanan.

Jangan biarkan mata liar di perjalanan. Nanti hati kita gelap diselaputi dosa.

Jangan menangguh taubat bila berbuat dosa karena mati bisa datang kapan saja.

Jangan ego untuk meminta maaf pada ibu bapa dan sesama manusia kalau memang kita bersalah..

Jangan mengumpat sesama kawan. Nanti rusaklah persahabatan kita dan lenyap bahagia.

Jangan lupa bergantung kepada ALLAH dalam setiap kerja kita. Nanti lupa bakal sombonglah ketika telah sukses dan. Kalau gagal kecewa pula.

Jangan bakhil untuk bersedekah. Sedekah itu memanjangkan umur dan memurahkan rezeki kita.

Jangan banyak ketawa. Nanti tak terkontrol lagi jiwa kita.

Jangan biasakan berbohong, kerana ia adalah ciri-ciri munafik dan menghilangkan kasih sayang orang kepada kita.

Jangan suka menganiaya manusia atau hewan. Doa makhluk yang teraniaya cepat dimakbulkan ALLAH.

Dengan cinta :

Smoga bermanfaat,

Rabu, 11 Agustus 2010

"24 Pakaian Manusia,Kita Ada Di Posisi Mana........"

1. Taukah kawans.....Siapa orang yang sibuk?
Orang yang sibuk adalah orang yang tidak mengambil berat akan waktu sholatnya seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman a. s.

2. Siapakah orang dunggu lagi bodoh di kepalanya?
Orang yang bebal otak kepalanya adalah orang yang tidak mau beribadah tapi menyangka bahwa Allah Ta'alla tidak akan menyiksanya dengan kelalaiannya itu dan sering merasa tenang dengan kemaksiatannya.

3. Siapakah orang yang manis senyumannya?
Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang di timpa musibah lalu dia kata "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun." Lalu sambil berkata,"Ya Rabbi Aku redha dengan ketentuanMu ini", sambil mengukir senyuman.

4. Siapa orang yang sombong?
Orang yang sombong adalah orang yang di beri penghidupan tapi tidak mau bersujud pada yang menjadikan kehidupan itu yaitu Allah Rabbul Alaamin. Maka bertasbihlah segala apa yang ada di bumi dan langit pada TuhanNya kecuali jin dan manusia yang sombong diri.

5. Siapakah orang yang telah mati hatinya?
Orang yang telah mati hatinya adalah orang yang diberi petunjuk melalui ayat-ayat Qur'an, Hadits dan cerita kebaikan namun merasa tidak ada kesan apa apa di dalam jiwa untuk bertaubat.

6. Siapakah orang dunggu lagi bodoh di kepalanya?
Orang yang bebal otak kepalanya adalah orang yang tidak mau beribadah tapi menyangka bahwa Allah Ta'alla tidak akan menyiksanya dengan kelalaiannya itu dan sering merasa tenang dengan kemaksiatannya.

7. Siapakah orang yang kuat?
Orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan kemarahannya ketika ia di dalam kemarahan. Siapakah orang yang lemah? Orang yang lemah adalah orang yang melihat akan kemaksiatan di depan matanya tidak sedikit pun ada kebencian di dalam hatinya akan kemungkaran itu.

8. Siapakah orang yang bakhil?
Orang yang bakhil lagi pelit adalah orang yang berat lidahnya untuk membaca sholawat atas junjungan Rasulullah s. a. w.

9. Siapakah orang yang buta?
Orang yang buta adalah orang yang tidak mahu membaca dan meneliti akan kebesaran Al Qur'an dan tidak mahu mengambil pelajaran daripadanya.

10. Siapakah orang yang tuli?
Orang yang tuli adalah orang yang di beri nasihat dan pengajaran yang baik namun tidak mengindahkannya.


11. Siapakah orang yang menangis airmata mutiara?
Orang yang menangis airmata mutiara adalah orang-orang yang sedang bersendiri lalu mengingat akan kebesaran Tuhan dan menyesal akan dosa-dosanya lalu mengalir airmatanya.

12. Siapakah orang yang kaya?
Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan tidak loba akan kenikmatan dunia yang sementara ini.

13. Siapakah orang yang miskin?
Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada sentiasa menumpuk-numpukkan harta.

14. Siapakah orang yang pandai?
Orang yang pandai adalah orang yang bersiap siap untuk hari kematiannya sebab dunia ini berusia pendek sedang akhirat kekal abadi.

15. Siapakah orang yang bodoh?
Orang yang bodoh adalah orang yang ngoyo berusaha sekuat tenaga untuk dunianya sedangkan akhiratnya diabaikan.

16. Siapakah orang yang maju dalam hidupnya? Orang yang maju dalam hidupnya adalah orang-orang yang senantiasa mempertingkat ilmu agamanya.

17. Siapakah orang-orang yang mundur hidupnya?
Orang yang mundur dalam hidupnya adalah orang yang tidak memperdulikan akan halal dan haramnya akan suatu perkara .

18. Siapakah orang yang gila itu?
Orang yang gila itu adalah orang yang tidak sholat karena hanya dua syarat saja yang memperbolehkan akan seorang itu meninggalkannya, pertama sebab ia haid dan kedua ketika ia tak sadarkan diri atau pingsan.

19. Siapakah orang yang rugi?
Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikkan.


20. Siapakah orang yang selalu ditipu?
Orang yang selalu di tipu adalah orang muda yang menyangka bahawa kematian itu berlaku hanya pada orang tua.

21. Siapakah orang yang paling cantik?
Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik.

22. Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas?
Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati membawa amal amal kebaikan di mana kuburnya akan di perluaskan saujana mata memandang.

23. Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit?
Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak membawa amal-amal kebaikkan lalu kuburnya menghimpitnya.

24. Siapakah orang yang mempunyai akal?
Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga kelak karena telah menggunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa neraka.

Senin, 09 Agustus 2010

"Berpuasa tapi tidak sholat??????.........."

Pertanyaan; Apakah diterima puasa orang yg sengaja meninggalkan shalat? karena saya melihat banyak orang yg berpusa tapi tidak mengerjakan shalat.Jawaban selengkapnya sebagai berikut :

Orang yang meninggalkan sholat jika ia meninggalkannya karena mengingkari atau menolak kewajiban tersebut, maka ia murtad dari agama dengan sepakat (ijmak) para ulama. Orang yang murtad tidak sah ibadahnya termasuk puasa.

Adapun jika ia meninggalkan shalat karena malas atau segan (yakni ia masih mengakui kewajiban shalat, cuma ia malas melakukannya), maka para ulama berbeda pandangan tentang hukumnya;

1. Imam Ahmad berpandangan; ia adalah kafir.
2. Jumhur ulama berpandangan; ia fasiq, yakni tidaklah menjadi kafir, akan tetapi telah melakukan dosa besar.

Berpegang kepada pandangan Imam Ahmad tersebut, maka sebagian ulama hari ini (terutamannya dari Arab Saudi seperti Syeikh Bin Baz, Ibnu Usaimin dan sebagainya) berpendapat; orang yang tidak menunaikan shalat fardhu, tidak sah puasanya, malah juga ibadah-ibadahnya yang lain (zakat, haji, sedekah dan amal-amal saleh selainnya) sampai ia bertobat kepada Allah dan kembali mengerjakan shalat. Berkata Syaikh Ibnu Uthaimin; "Jika kamu berpuasa tanpa mengerakan shalat, kami ingin menegaskan kepada kamu, sesungguhnya puasa kamu adalah batal / rusak, tidak sah, tidak memberi manfaat kepada kamu di sisi Allah dan tidak mendekatkan kamu kepada ... "(Fatawa Ulama 'Baladil-Haram, hlm. 198).

Adapun berdasarkan pandangan jumhur ulama (yang tidak menghukum kafir orang yang meninggalkan shalat itu); puasa orang itu sah jika ia memenuhi rukun-rukun puasa yang ditetapkan dan tidak melakukan sesuatu yang membatalkan puasa. Maksud sah adalah; dia tidak dituntut lagi mengqadha / mengganti puasanya. Namun perlu dipersoalkan; apakah puasanya itu akan diterima oleh Allah sedangkan ia telah mengabaikan ibadah yang cukup besar dalam Islam yaitu sholat? Tidak semua ibadah yang sah diterima oleh Allah. Misalnya, seseorang yang mengerjakan shalat dengan riya; shalatnya sah (dari sudut Fiqh) saat cukup syarat-syarat dan rukun-rukunnya, namun shalatnya ditolak oleh Allah karena riya tersebut. Karena itu, ulama-ulama al-Azhar (seperti Syeikh 'Atiyah Saqar (bekas ketua Lujnah Fatwa al-Azhar), Dr. Ahmad asy-Syirbasi (bekas dosen di Universti al-Azhar), Dr. Muhammad Bakr Ismail, Dr. Muhammad 'Ali Jum'ah dan banyak lagi), walaupun pendapat mereka tidak sekeras ulama-ulama dari Arab Saudi tadi, tetapi mereka menegaskan; "Orang yang tidak mengerjakan shalat sekalipun puasanya sah tapi tidak diterima Allah (yakni tidak diberi pahala)". Syeikh ' Atiyah Saqar menulis dalam fatwanya: "Barangsiapa berpuasa tanpa mengerjakan shalat, puasanya adalah sah dan tidak wajib ia mengulanginya. Akan tetapi dari segi penerimaan (Allah) terhadapnya, maka hadis Nabi saw menunjukkan ia tidak diterima ... ". Hadis yang dimaksudkan oleh Syeikh 'Atiyah itu adalah sabda Nabi saw (bermaksud);

"Barangsiapa yang tidak meninggalkan kata-kata dusta dan melakukan pendustaan, maka bagi Allah tidak ada kebutuhan dalam ia meninggalkan makan dan minumnya (yakni Allah tidak berhajat kepada puasanya)" (Riwayat Imam Bukhari, Abu Daud, at-Tirmizi dan lain-lain dari Abu Hurairah ra).

Jika dengan karena akhlak mazmumah (dusta dan sebagainya) telah menyebabkan puasa ditolak oleh Allah, maka lebih-lebih lagilah dengan meninggalkan shalat fardhu yang dosanya amat besar, berkali-kali lipat lebih besar dari dosa karena akhlak mazmumah itu.

Wallahu a'lam.

Selamat Menunaikan ibadah puasa ya temans.....smoga kita lancar menyempurnakannya serta diterima Allah Ta'alla segala amal ibadah kita,amien... Mohon Maaf Lahir dan Batin...

Sumber :

1. al-Fatawa; Min Ahsan al-Kalam, Syeikh Aiyah Saqar, 2 / 32.

2. Fatawa Ulama 'Baladil-Haram, hlm. 198.

3. Al-Fiqh al-Wadhih, Dr. Muhammad Bakr Ismail, 1 / 149.
4. Yas-alunaka Fi ad-Din Wa al-Hayah, Dr. Ahmad as-Syirbasi, jilid 4.